KEBUDAYAAN DAN KEBIASAAN MASYARAKAT KOREA SELATAN

         
Gambar terkait


Korea Selatan adalah negara yang terletak di semenanjung Korea, Asia Timur. Semenanjung Korea yang sebelumnya merupakan wilayah untuk satu negara yaitu negara Korea yang saat ini terpisah menjadi dua negara (Korea Selatan dan Korea Utara) karena perang saudara. Korea Selatan membentuk negara tersendiri dan menamakannya sebagai Republik Korea (Republik of Korea) pada tahun 1948. Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Republik Presidensil. 

Korea Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 50.924.172 jiwa dengan bahasa resminya adalah bahasa Korea. Agama Kristen (Katolik, Protestan) dan Agama Buddha merupakan agama mayoritas di negara tersebut namun sebagian besar penduduk Korea Selatan memilih untuk tidak beragama atau atheisme. Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan angka kelahiran terendah di dunia yaitu sekitar 8,4 bayi per 1000 penduduk.

Korea Selatan mempunyai ketertarikan tersendiri akan tradisi dan budaya yang khas untuk memikat wisatawan dari luar untuk melancong ke negeri gingseng ini. Berikut Kebudayaan dan Tradisi Khas Korea Selatan yang menarik untuk disimak.




Kebudayaan Korea Selatan



1. Bahasa


Hasil gambar untuk hangul poster
          Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari.Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.



2. Rumah


Hasil gambar untuk rumah hanok
       Rumah tradisional Korea disebut hanok. Hanok (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). 

Masyarakat tradisional Korea selatan memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep eum dan yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus menghadap ke arah selatan. Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga. Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.


3. Pakaian


Gambar terkait
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima). Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.

Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal sepertiulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan. Selain hanbok, ada juga hwarot, yaitu pakaian untuk pengantin.


4. Tarian

Gambar terkait
JONGJAEMU
Tarian di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tarian rakyat kelas atas (tarian istana) dan tarian rakyat kelas bawah. Tarian istana. Contohnya adalah jongjaemu yang biasa dipentaskan dalam pesta kerajaan.

Tarian rakyat kelas bawah adalah shamanisme yang biasa dipentaskan dukun-dukun dalam upacara tertentu.





 5. Kuliner

Hasil gambar untuk kuliner korea selatan kimchi
KIMCHI
     Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumidan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.

Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi (Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas) dan doenjang ( Doenjang dibuat dari kedelai yan direbus dan dikeringkan di panas matahari, kemudian dibentuk jadi persegi yang dinamakan mejubabatau meju) Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin. Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.


6. Festival

Gambar terkait
      Kalender Korea didasarkan pada kalender lunisolar. Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panen pada masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar. Festival terbesar di Korea antara lain: seollal, imleknya Korea yang jatuh tepat bersamaan dengan tahun baru imlek. Daeboreum, festival bulan purnama pertama Dano, festival musim semi




Kebiasaan Masyarakat Korea Selatan


  •      Welcome Drink
Tradisi ini merupakan serangkaian acara penyambutan untuk tamu/wisatawan sebagai penghargaan sekaligus ucapan selamat datang . Biasanya masyarakat Korsel akan memberikan suguhan minuman beralkohol. Tentunya hal ini akan menjadi tradisi yang membingungkan bagi kita yang tidak terbiasa. Hanya saja, sebagai tamu kita harus tetap menghargai dan menghormati tradisi mereka, yakni dengan menerima dahulu minuman tersebut dengan ramah kemudian meletakkan kembali sembari meminta maaf untuk tidak meminumnya, tentunya mereka akan segera memberikan pengganti minuman ringan lainnya.

  •        Terkenal Santun
Tentunya tradisi ini akan memudahkan kita dalam berkomunikasi, karena mereka sangat mengedepankan etika dan sopan santun. Hal ini sangat terlihat di kehidupan mereka diantaranya,
a.    Jika berhadapan dengan pimpinan atau orang yang dihormati, mereka akan memberikan salam dengan baik dengan posisi tubuh membungkuk 45 derajat.
b.   Jika menerima atau memberikan sesuatu pada orang lain mereka selalu menggunakan kedua tangan.
c.   Selalu mengucapkan terimakasih saat menerima bantuan meskipun itu hal kecil
d.  Selalu membiasakan diri memberi salam, selamat datang, selamat tinggal, selamat bekerja.


  •       Pada Saat Makan
Terkait tradisi makan terdapat beberapa hal unik diantaranya,  
a.  Terbiasa makan bersama di meja yang berentuk persegi panjang atau melingkar dengan posisi duduk di lantai "lesehan", atau ada pula beberapa yang terbiasa makan di bawah  sinar bulan dengan beralaskan bangku panjang dengan posisi duduk diatasnya.
b. Tidak boleh makan di dalam kamar karena mereka beranggapan jika hal itu dilakukan maka akan menghambat rezeki.
c.  Makanan yang disantap kebanyakan mengandung babi, dalam hal ini jangan sungkan untuk bertanya terlebih dahulu dan meminta makanan alternatif lainnya, dan mereka akan memaklumi.


  •         Di Lingkungan Kerja
Orang Korea terkenal bertemperamen tinggi, kasar sehingga untuk mendisiplinkan para pekerja khususnya orang asing  yang sering berbicara nada tinggi/membentak seperti marah bahkan diselingi makian dan kadang memegang kepala atau mendorong kepala, hal tersebut menurut mereka adalah hal yang biasaa. Tentunya tidak sedikit bagi kita khususnya orang Indonesia, hal tersebut membuat kita tersinggung. Hanya saja jika kita ingin tidak seperti itu teruslah mencoba untuk tidak melakukan kesalahan yang fatal, senantiasa hati-hati. Namun, setelah semua itu berlalu mereka akan kembali seperti biasa, tanpa ada rasa marah atau dendam sedikitpun. Di samping itu masyarakat Korea mempunyai sikap disiplin yang tinggi dan rajin bekerja dan  terbiasa taat pada atasan, sigap, cepat dan menunjukkan kerja yang baik.

  •         Kebiasaan Mabuk
Orang Korea terbiasa dengan minum-minuman beralkohol sebagai penghilang stres setelah bekerja, membina persahabatan dan kesehatan. Mereka beranggapan jika sudah minum bersama sampai mabuk maka tidak ada rahasia diantara mereka sehingga akan timbul rasa saling percaya dan bersahabat. 


Komentar